AniEvo ID – Hai! Lo penasaran nggak sih sama vibes kerja di Jepang? Nih, gue spill fakta-fakta unik soal sistem kerja di sana yang mungkin bikin lo mikir, “Wah, seriusan?” Jepang tuh emang terkenal disiplin banget, tapi ada hal-hal yang harus lo tau biar nggak kaget kalau someday lo kerja atau magang di sana.
Budaya Kerja Lembur

First of all, Jepang itu identik banget sama budaya kerja lembur alias karoshi. Nah, istilah karoshi ini literally artinya “mati karena kerja.” Serem, kan? Orang Jepang tuh punya mindset kalau kerja keras itu simbol dedikasi, makanya banyak yang rela lembur biar dianggap serius sama bos. Tapi, lately perusahaan mulai nge-push kebijakan buat balance kerja sama kehidupan pribadi, jadi nggak selalu parah-parah amat.
Sistem Senioritas yang Ketat

Di kantor Jepang, hierarki tuh jelas banget. Yang senior biasanya lebih dihormatin, dan lo harus tahu cara nge-treat mereka dengan sopan, kayak pake bahasa formal atau sekadar curtsy pas ngobrol. Tapi nggak perlu takut, karena mereka juga biasanya ngasih guidance buat junior-juniornya.
Kerja Tim Itu Segalanya
Di sini, teamwork tuh nomor satu. Lo bakal sering liat mereka brainstorming bareng atau meeting panjang buat ngehasilin solusi terbaik. Orang Jepang percaya kalau keberhasilan tim lebih penting daripada pencapaian individu. Jadi, lo harus siap buat kompromi dan sering banget diskusi.
Ritual Pagi: Asa no Kai
Pagi-pagi banget, biasanya ada yang namanya asa no kai alias morning meeting. Ini semacam sesi briefing buat bahas target harian, evaluasi kerjaan kemarin, atau sekadar penyemangat bareng-bareng. Beda banget kan sama di Indo, yang kadang pagi-pagi masih drama sama macet?
Sopan dan Formalitas Itu Penting

Di Jepang, etika dan formalitas nggak bisa disepelein. Dari cara lo ngomong, cara nyapa orang, sampai cara ngasih kartu nama tuh ada etikanya. Kalau lo salah, bisa aja lo dianggap nggak sopan. Misalnya nih, pas kasih kartu nama, lo harus pegang pakai dua tangan dan sedikit nunduk. Simple, tapi impactful banget buat first impression.
Sistem Gaji dan Bonus
Ini nih yang menarik. Gaji di Jepang biasanya nggak dibedain jauh antara fresh grad sama senior. Tapi mereka punya sistem bonus yang lumayan gede, biasanya dikasih dua kali setahun, pas summer sama akhir tahun. Jadi, walaupun gajinya standar, bonusnya lumayan bikin happy.
Budaya Minum Bareng Setelah Kerja

Namanya nomikai. Ini tuh semacam acara minum bareng abis kerja, biasanya di izakaya (bar ala Jepang). Tujuannya buat santai, deketin diri sama kolega, dan kadang-kadang jadi ajang ngobrol santai sama bos. Tapi santai, lo nggak wajib ikut kalau nggak nyaman, kok.
Hari Libur yang Minim
Jepang memang punya kalender libur nasional yang lumayan banyak, tapi jatah cuti karyawan seringnya jarang diambil karena budaya malu. Banyak yang ngerasa nggak enak ninggalin kerjaan atau nambah beban ke tim. Tapi generasi muda mulai berubah nih, lebih berani ambil jatah cuti buat self-care.
Kesimpulan
So, kerja di Jepang tuh seru tapi juga challenging. Lo bakal dapet pengalaman unik, dari belajar teamwork ala Jepang, budaya sopan santun, sampai menghadapi ritme kerja yang cukup intense. Tapi di balik itu semua, lo juga bisa belajar banyak soal etos kerja yang solid dan budaya kantor yang kaya makna.
Intinya, kalau lo mau kerja di Jepang, lo harus siap mental, adaptif, dan tetap balance biar nggak burn out. Jadi, udah siap belum buat ngejalanin karier ala Jepang?