AniEvo ID – Lo pernah denger istilah shinjin nggak? Sebagai anak muda yang pasti pengen tahu hal-hal baru, ini adalah salah satu budaya yang cukup penting dalam dunia kerja, terutama di Jepang. Jadi, shinjin itu semacam budaya penghormatan untuk pegawai baru yang baru masuk ke perusahaan. Di Jepang, budaya ini cukup kental dan sangat dihargai. Nah, meskipun ini berasal dari Jepang, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan dalam kehidupan kerja kita, apalagi di dunia kantoran yang serba dinamis sekarang ini.
Apa Itu Shinjin?
Jadi, shinjin itu basically adalah pegawai baru yang baru aja masuk ke sebuah perusahaan. Tapi, lo harus tahu nih, kalau di Jepang, budaya shinjin ini bukan cuma soal “selamat datang di kantor, lo!” doang. Ada lebih banyak hal yang terlibat dalam tradisi ini. Pegawai baru dianggap sebagai orang yang perlu dilatih, dihormati, dan diberi perhatian lebih supaya mereka bisa beradaptasi dengan baik di lingkungan kerja yang baru.
Di Jepang, setiap pegawai baru akan melewati serangkaian onboarding atau pelatihan yang diadakan oleh perusahaan. Mereka akan belajar tentang budaya perusahaan, cara kerja yang diterapkan, dan juga gimana cara berinteraksi dengan orang-orang di kantor. Nah, yang menarik dari budaya shinjin ini adalah cara para senior di perusahaan mengajarkan mereka dengan penuh rasa sabar dan kehormatan. Jadi, kalau lo baru masuk kerja, lo bakal diingetin untuk nggak malu tanya hal-hal yang lo belum paham, karena mereka percaya ini adalah cara untuk lo berkembang.
Budaya Penghormatan untuk Pegawai Baru

Di Jepang, pegawai baru (atau shinjin) sering dianggap sebagai orang yang masih polos dan perlu diberi bimbingan. Bahkan, mereka kadang harus mengerjakan tugas-tugas yang mungkin terasa sepele, kayak ngurusin kopi buat meeting atau membantu senior dengan tugas kecil. Tapi, ini bukan berarti mereka dianggap rendah, justru malah dihormati sebagai bagian dari proses belajar dan pengembangan diri.
Di sini, shinjin bisa jadi ajang buat menunjukkan rasa hormat lo ke perusahaan dan atasan lo. Makanya, lo bakal sering denger istilah kayak “ganbatte kudasai” atau “semangat!” yang jadi bentuk dukungan buat pegawai baru supaya mereka bisa cepat beradaptasi dan memberikan kontribusi buat perusahaan. Gak jarang juga lo bakal ditemenin sama senior yang bakal ngajarin lo cara-cara teknis, bahkan budaya kantor yang nggak tertulis.
Proses Adaptasi Pegawai Baru
Salah satu hal yang cukup serius di budaya shinjin adalah soal proses adaptasi. Di Jepang, pegawai baru nggak langsung disuruh ngerjain hal-hal berat atau langsung terjun ke proyek besar. Mereka biasanya mulai dengan tugas yang ringan, tapi harus dikerjakan dengan serius. Ini yang bikin pegawai baru bisa tahu cara kerja di perusahaan tanpa harus merasa tertekan.
Biasanya, mereka juga diminta untuk mengenal lebih dekat rekan-rekan kerja dan perusahaan itu sendiri. Bahkan, sering banget ada acara khusus kayak welcome party atau semacam gathering yang diadakan perusahaan buat menyambut pegawai baru. Walaupun tampaknya kayak acara biasa, ini punya makna penting karena jadi kesempatan buat pegawai baru dan senior saling mengenal dalam suasana yang lebih santai.
Budaya Shinjin di Dunia Kerja Modern
Kita hidup di zaman yang serba cepat dan digital, tapi budaya shinjin ini masih ada dan relevan. Meskipun sekarang nggak semua kantor punya aturan ketat kayak di Jepang, konsep menghargai pegawai baru dengan memberi perhatian lebih itu tetap penting. Di banyak perusahaan, terutama yang multinasional, budaya onboarding yang baik masih dijalankan supaya pegawai baru bisa cepat nyetel dan nggak merasa terasingkan.
Dalam budaya kerja modern, cara-cara yang lebih santai dan open untuk menyambut pegawai baru bisa mengurangi rasa canggung. Misalnya, ada sesi ice-breaking atau team-building yang seru, supaya pegawai baru bisa merasa lebih welcome dan cepat beradaptasi dengan lingkungan kantor.
Kesimpulan
Jadi, shinjin itu lebih dari sekadar pegawai baru di kantor. Ini adalah simbol penghormatan terhadap orang yang baru bergabung, dan budaya yang memprioritaskan proses belajar dan penyesuaian diri dengan lingkungan kerja. Meskipun budaya ini lebih kental di Jepang, nggak ada salahnya untuk kita terapkan dalam dunia kerja kita, terutama buat nyiptain suasana yang positif dan saling mendukung.
Dengan cara ini, pegawai baru bisa merasa dihargai dan nggak cuma dianggap sebagai “karyawan baru” yang harus bekerja keras tanpa perhatian. Mereka juga punya kesempatan untuk berkembang, belajar, dan akhirnya jadi bagian penting dari tim yang solid. Jadi, buat lo yang baru mulai karier, inget ya, proses belajar dan beradaptasi itu penting banget!