AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari wawancara Variety sama Jennifer Salke, bosnya Amazon MGM Studios, dan Kelly Day, wakil presiden Prime Video Internasional. Dari situ, mereka ngaku kalo Amazon bakal ngegas banget buat perluas katalog anime dalam beberapa tahun ke depan. Kata mereka, “Salah satu bagian paling seru dari kerjaan kita di Jepang tuh ngomongin rencana buat ekspansi strategi konten ini ke depannya.”
Meskipun Amazon belom selevel sama raksasa kayak Crunchyroll atau Netflix, tapi mereka udah nyalip Disney Plus, HBO Max, dan HIDIVE soal pendapatan streaming anime. Meski gitu, mereka masih kalah dibanding Hulu sama para pemimpin industri lainnya. Tapi jangan salah, Amazon gak tinggal diam. Mereka udah dapet lisensi-lisensi gede kayak tetralogi Rebuild of Evangelion dan anime-anime baru macem Ubel Blatt, Tonbo!, sama Look Back (ngomong-ngomong, ini baru aja menang penghargaan Akademi Jepang ke-48 buat Animasi Terbaik).
Selain itu, mereka juga dapet lisensi global buat Mobile Suit Gundam GQuuuuuuX, yang udah ngumpulin hampir 3 miliar yen (sekitar 20 juta dolar) di box office. Menurut Salke, ini baru permulaan: “Kita lagi bikin katalog anime besar-besaran dan tim lagi kerja keras banget. Ada banyak hal seru yang lagi dikembangkan dan kita harap bisa bagiin secepatnya.”
Live-action Oshi no Ko juga sukses gila di Japang, bahkan jadi serial original Amazon paling banyak ditonton di negara itu selama 30 hari pertama. Dengan pencapaian kayak gini, gak heran kalo Amazon bakal makin fokus ngadaptasi live-action dari anime-anime populer. Selain itu, Salke juga bangga banget sama adaptasi live-action The Silent Service (Chinmoku no Kantai), yang diadaptasi dari manga karya Kaiji Kawaguchi dan rilis tahun 2023.
Amazon juga lagi serius garap K-Drama. Kelly Day bilang kalo mereka lagi beli lebih banyak drama Korea dan ngelebarkan distribusi globalnya. Di sisi lain, Salke ngomongin soal integrasi kecerdasan buatan (AI) dalam produksi konten. OLM Digital, studio di balik animasi 3DCG The Apothecary Diaries, udah mulai pake teknologi ini. Kata Salke, “Kita excited banget sama teknologi ini dan apa yang bisa dilakuin buat bisnis kita dan kehidupan kita semua. Tapi buat studio [MGM], kita liat AI sebagai alat bantu buat kreator biar bisa ngasih cerita yang lebih keren.”
Ada satu hal menarik lagi: Amazon juga baru aja luncurin program percobaan buat ngedubbing film dan serial berlisensi yang dulunya gak ada dubbingnya. Mereka mulai dengan 12 judul kayak “El Cid: The Legend”, “My Mom Lora”, sama “Long Lost”. Tapi belum jelas apakah program ini bakal nyentuh anime juga. Dengan dorongan ini, Amazon pengen jadi pemain besar di dunia anime. Pertanyaannya, apakah langkah ini cukup buat bersaing sama Netflix dan Crunchyroll?