AniEvo ID – Berita kali ini gue ambil dari cerita menarik soal kenapa Naruto lebih nendang di luar Jepang dibanding One Piece. Nah, Kosuke Yahagi, mantan editor Weekly Shonen Jump, kasih jawabannya. Katanya sih, semuanya balik lagi ke seberapa gampang lo ngerti ceritanya sama gaya visual masing-masing seri.
Dalam wawancara tahun 2019, Yahagi bilang kalo One Piece punya narasi yang lebih ribet karena dibangun kayak game RPG. Tiap arc itu dunianya beda-beda, karakter baru, tujuan baru, jadi ceritanya emang lebih kaya tapi juga lebih sulit buat diikutin. Sementara Naruto lebih straight to the point: banyak aksi, pertarungan epik, dan ceritanya mudah dipahami cuma dengan liat sekilas.
Bahkan Masashi Kishimoto, pencipta Naruto, ngaku kalo bersaing sama One Piece dalam hal cerita itu hampir mustahil. Makanya, dia fokus bikin manganya lebih visually impactful dan gampang dinikmatin.
Hal lain yang disinggung Yahagi sama mantan editor lainnya adalah gaya bercerita One Piece yang sangat Jepang banget, ada drama teatrikal sama referensi budaya yang kadang nggak nyambung sama penonton barat. Mereka samain One Piece kayak kabuki atau film yakuza klasik, yang super emotif dan kadang lebay.
Di sisi lain, Naruto lebih mirip film Hollywood, ceritanya maju dengan cara yang lebih jelas dan bisa ditebak. Itu yang bikin lo pada gampang ngerti meskipun lo nggak tinggal di Jepang.
Kazuhiko Torishima, mantan editor Dragon Ball, tambah satu poin menarik lagi: desain karakter Naruto mungkin berpengaruh besar ke sukses globalnya. Rambut kuning sama mata birunya bikin dia keliatan beda di mata orang asing, karena nggak terlihat seperti karakter Jepang biasa. Plus, tema ninja emang udah hits di seluruh dunia, sementara bajak laut udah mainstream banget.
Meskipun Naruto lebih booming di barat waktu itu, One Piece tetap jadi manga terlaris sepanjang masa dengan lebih dari 500 juta kopi beredar. Pada akhirnya, kedua manga ini emang raksasa shonen, tapi mereka ngeconquer audiens dengan caranya masing-masing.
©Mare Inc.